Minggu, 10 Mei 2015

Makan ala Rasulullah yang membuat beliau tak pernah sakit


       Ada seorang manusia yang tidak pernah sakit selama hidupnya? Siapakah beliau? Beliau adalah junjungan kita, nabi muhammad saw. Pernah sekali saja beliau menderita demam hanya saat hendak wafat. Selain demam itu, rasulullah tidak pernah sakit. Benarkah rasulullah tidak pernah sakit karena mukjizat sebagai seorang rasul? Tanpa adanya ikhtiar dari beliau?
         Seorang manusia biasa, tentunya rasulullah makan dan minum seperti manusia pada umumnya. Tetapi beliau memiliki konsep yang sangat jitu dalam hal makan dan minum. Mengapa demikian ? Dengan konsep tersebut, berbagai penyakitpun enggan untuk menyerang. Apa rahasianya?
Disini admin akan sedikit mengulas bagaimana pola hidup dan pola makan rasullulah.
1. Rasulullah saw. Mengawali makan dan minum dengan membaca basmalah (bismillahirrahmanirrahim) dan membaca hamdalah (alhamdulillah)ketika telah selesai.
Ketika seseorang lupa nama allah ketika hendak makan, jika teringat disaat sedang makan hendaknya membaca: bismilahi awwalahu wa akhirahu (dengan menyebut nama allah di awal dan akhirnya).
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan selalu di lakukan oleh rasulullah saw.
3.  Rasulullah makan dengan tiga jari tangan yaitu jari tengah,jari jari telunjuk dan ibu jari. Setelah selesai makan  beliau terlebih dahulu menjilati jari tangannyasehingga tidak ada sedikitpun makanan  yang tersisa. Nabi saw.memperkecil suapan agar mempermudah proses mengunyah. Sebab apabila banyak makanan didalam mulut,biasanya akan membuat orang merasa malas untuk mengunyah sehingga makan menjadi tergesa-gesa.hal ini membuat proses pencernaan selanjutnya menjadi tidak sempurna. Dan makan secara tergesa-gesa dapat menyebabkan udara masuk ke saluran cerna sehingga menyebabkan perut kembung. Udara yang masuk bersama makanan ke saluran nafas  bisa menyebabkan tersedak. Di samping itu apabila mulut penuh dengan makanan maka secara etika tidak sopan.
4.  Tidak makan secara berlebih-lebihan, mengambil makanan yang terdekat terlebih dahulu dan tidak mengambil makanan yang berada ditengah piring sebelum yang dipinggir habis (mengajari keteraturan).
5. Tidak mengonsumsi makanan yang panas dan basi. Tidak meniup makanan yang masih panas karena akan menimbulkan bau tidak sedap dari mulut dan menularkan penyakit.
6. Tidak mencela makanan dan selalu mendoakan orang yang memberi makanan. Selalu makan bersama (secar social, hal ini menunjukan akhlak rasulullah) dan tidak membelakangi orang yang sedang makan.
7.  Saat makan duduk tegak lurus dan tidak bersandar, tidak makan sambil berbaring dan tidak langsung tidur setelah makan (tidur dengan perut kekenyangan dapat menyebabkan makanan naik keatas dan memyumbat saluran napas sehingga dapat menyebabkan henti napas atau tersedak). Duduk saat minum, mengambil nafas tiga kali dalam sekali minum  dan tidak bernafas di dalam gelas.
Tiga prinsip rasulullah tentang makan
1. Makan dan minum tidak berlebih-lebihan, sesuai perintah allah dalam surah al-a’raf ayat 23.
2.  Makan apabila lapar dan berhenti sebelum kenyang.
3.  Makan mengisi lambung dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga udara.
Secara medis, apabila ketiga kunci tersebut dilaksanakan dengan baik maka terbukti dapat menjaga kesehatan tubuh. Ketiga prinsip ini pada intinya dapat mengurangi asupan kalori secara berlebihan.

  • v  Sunah mengonsumsi buah-buahan sebelum makan utama. Secara medis banyak sekali manfaat yang akan diperoleh jika menkonsumsi buah-buahan dalam keadaan perut kosong. Buah-buahan banyak mengandung air dan gizi seperti glukosa, asam amino, vitamin dan mineral. Mengonsumsi buah-buahan dapat memberikan energy instan dan membersihkan lambung dari sisa pencernaan berupa racun-racun akibat pencernaan yang buruk. Apabila mengonsumsi buah-buahan dilakukan sebelum makan makanan utama, perut akan kenyang terlebih dahulu  sehingga makan utama tidak terlalu banyak. Waktu yang tepat untuk mengonsumsi buah-buahan adalah  dua puluh sampai tiga puluh menit sebelum mengonsumsi makanan utama. Kecuali kurma, pisang dan buah kering yang memerlukan waktu sedikit lebih lama.
  • v  Mengunyah makanan dengan sempurna. Agar proses pencernaan makanan berjalan baik dan sempurna makanan harus dikunyah dengan dengan baik di dalam mulut..kesempurnaan mengunyah makanan yang ideal berkisar antara dua puluh lima sampai tiga puluh tiga kunyahan. Ada yang berpendapat bahwa jika makanan sudah tersa lembut dan manis, berarti proses mengunyah telh sempurna.
  • v  Menjaga keseimbangan asam-basa pada pola makan. Rasululah selalu memperhatikan keseimbangan asam-basa pada makanan yang dikonsumsinya. Dengan melakukan hal-hal yang tampaknya enteng, namun memiliki arti penting dalam kesehatan tubuh. Adapun yang dilakukan beliau adalah mengkombinasikan dua jenis makanan yang berbeda sifat contoh: mentimun dengan kurma atau melon dengan kurma.
  • v  Waktu makan yang tepat. Rasulullah jarang makan dua kali sekali, kecuali salah satunya dengan kurma.artinya jika beliau makan dua kali dalam sehari, salah satunya adalah kurma sebagai makanan utama. Diantara kedua waktu makan itu, salah satunyaadalah setelah salat isya.
  • v  Persamaan pola makan rasulullah saw. Dengan pola makan alami.

Pola makan rasulullah
Pola makan alami
Makan dan minum tidak berlebih-lebihan
Sama
Mengkonsumsi buah-buahan sebelum makan-makanan utama
Sama
Mengombinasi dua makanan dengan prinsip asam-basa
Sama
Tidak mengonsumsi dua jenis makanan yang sejenis
Sama
Makan utama hanya dua kali sehari
dianjurkan
Tidak  menganut pola makan vegetarian
Sama


Sumber: Suwardi, muhammad. 2014. SOLUSI SEHAT ISLAMI: Rahasia Sehat Rasulullah yang Tak Pernah Sakit. Jakarta: Zahira.